SERBA-SERBI MAKANAN BAYI USIA 1TH KE ATAS

VARIASI MENU UNTUK SI KECIL USIA 1 TAHUN KE ATAS

Beberapa variasi menu yang diformulasikan khusus untuk Anak berusia 1 tahun ke atas.

  • Ganti sumber karbohidrat dengan berbagai pilihan, misalnya beras, beras merah, ubi, kentang, havermut, roti.
  • Jangan memberinya bayam dan wortel saja. Perkenalkan dengan berbagai sayuran, misalnya jagung, brokoli, bit, bayam merah.
  • Bila si kecil tidak suka makanan baru yang Anda perkenalkan, cobalah beberapa kali. Jika ia tetap menolaknya, tak perlu memaksanya agar tidak menimbulkan trauma terhadap makanan itu.
  • Karena makanan si kecil tak boleh diberi bumbu yang menyengat, berikan selembar daun salam dalam buburnya agar lebih gurih.

Hati-hati!
Beberapa makanan di bawah ini bisa menimbulkan alergi pada sebagian bayi di bawah usia satu tahun:
telur, tomat, ikan jenis tertentu (tongkol, salmon), kacang (termasuk selai mentega kacang), bumbu-bumbu yang menyengat (lada, kunyit, jahe, dan sebagainya), strawberry, coklat dan kerang.

Sampai usia satu tahun, sebaiknya hindari memberi bayi Anda:
Telur setengah matang, bawang merah, ketimun dan kol (karena sulit dicerna), garam berlebihan, gula berlebihan, lobak dan kangkung (membuat bayi sering bersendawa), dan makanan mengandung pengawet.

Untuk Diperhatikan:

  • Jika di keluarga ada riwayat alergi, ekstra hati-hati dalam memberi jenis makanan tersebut.
  • Jika kulit anak menunjukkan reaksi alergi, misalnya gatal atau kemerahan setelah makan sesuatu, cobalah lagi beberapa kali di hari lain. Jika gejala alergi hilang, Anda bisa meneruskannya. Tetapi jika alergi tetap terjadi, berarti Anda harus menghindarinya.
  • Untuk mengetahui dengan pasti reaksi alergi pada bayi Anda, jangan mencampur buah atau makanan yang dikhawatirkan menimbulkan alergi. Segera catat jika penyebab alergi sudah diketahui dengan pasti.
  • Makanan yang mengandung gluten dapat menimbulkan gangguan saluran pencernaan pada sebagian bayi, seperti produk biji-bijian, misalnya, makanan mengandung gandum/oats.

Jika si kecil telah berusia 1 tahun, sebaiknya pemasukan garam dan gula seminim mungkin, bahkan lebih baik sebaiknya ditunda sampai mereka berusia 2 tahun.

Saat anak berusia 1 tahun ke atas, sudah diperbolehkan mengkonsumsi makanan laut seperti; udang, kerang, cumi2, dll. Tetapi perlu diingat, apabila ada sejarah dalam keluarga kita alergi seafood, sebaiknya pemberian makanan seafood ke si kecil ditunda dulu.

Sumber: http://keluargasehat.wordpress.com/

Baca juga tulisan lain di: http://www.anneahira.com/menu-makanan-bayi-1-tahun.htm

Makanan Yang Tidak Boleh dan Boleh Dimakan Si Kecil

Jika Ibu dan Bapak masih bingung memilih makanan yang pas untuk sang buah hati, simaklah ulasan ahlinya di bawah ini. Dijamin, Bapak dan Ibu enggak bakal bingung lagi.

Ada yang menganjurkan, bayi harus diberi pisang agar tak kelaparan. Bahkan, ada pula yang menganjurkan agar bayi diberi nasi yang sudah diulek halus. Soalnya, bayi, kan, cuma minum ASI. Jadi, dikhawatirkan si bayi akan kelaparan.

Tentu saja, anjuran tersebut tak boleh diikuti. Pasalnya, sampai usia sekitar 3-4 bulan, makanan bayi memang cuma ASI. Lagi pula, tutur dr. Dadang Primana, MSc, SpGZ, SpKO,  “bila diberikan makanan lain, usus dan ginjal bayi bisa terganggu karena fungsi organ tubuh bayi belum sempurna.”

Jadi, bisa membahayakan bayi. Jangankan makanan tambahan, susu formula saja sebenarnya juga tak dianjurkan. Pemberian susu formula lebih dianjurkan setelah bayi berusia 5-6 bulan. Soalnya, di usia tersebut, berat badan bayi sekitar 6,5 kg sehingga kebutuhan susunya bertambah. “Disamping, pada saat itu produksi ASI juga sudah mulai berkurang, sehingga diperlukanlah tambahan susu formula,” terang Dadang.

ASI YANG TERBAIK

Jadi, Bu-Pak, makanan yang terbaik untuk bayi baru lahir adalah ASI, karena ASI sudah mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh-kembangnya. “Dalam ASI juga terdapat zat anti infeksi yang berasal dari ibu, sehingga bayi tak mudah terserang penyakit,” tutur Dadang. Disamping tentunya ASI lebih praktis, murah, dan bersih. Lagi pula, ketika bayi menyusu ASI, ibu pasti akan mendekap bayinya sehingga memberikan rasa aman dan perlindungan pada bayi.

Tak hanya itu, dalam ASI juga terkandung whey protein dan kasein. Kendati dalam susu formula juga terkandung kedua jenis protein ini, namun dalam ASI, whey proteinnya lebih tinggi dari kasein, sekitar 80:20. “Whey protein yang tinggi inilah yang membuat ASI jadi mudah dicerna dan diserap oleh bayi,” ujar Dadang. Sedangkan susu formula yang dari hewan, perbandingan whey protein dan kaseinnya adalah 20:80. Jadi, kaseinnya yang lebih tinggi.

“Inilah yang membuat susu formula dari hewan jadi gampang menggumpal sehingga membuat bayi menjadi sulit mencerna dan menyerapnya,” lanjut Dadang. Akibatnya, bayi yang diberi susu formula bisa menjadi kekurangan makanan karena zat-zat gizi yang dibutuhkannya tak diserap. Selain itu, di dalam whey protein terdapat suatu zat yang disebut laktalbumin (suatu protein yang ada dalam whey protein). Laktalbumin ini bisa diubah menjadi sistein (sejenis asam amino) yang akan dikonversi lagi menjadi taurin.

“Taurin inilah yang bagus karena berfungsi untuk perkembangan sel otak. Dengan demikian, baik untuk kecerdasan otak bayi,” tambah Dadang. Tak demikian halnya dengan susu formula, laktalbuminnya kurang. Dengan demikian, taurinnya pun sangat rendah. Nah, berdasarkan alasan-alasan tersebut, makanya para ahli selalu menganjurkan agar bayi diberikan ASI eksklusif; minimal selama 4 bulan, tapi belakangan malah dianjurkan selama 6 bulan.

HARUS BANYAK CAIRAN

Pada prinsipnya, setelah bayi berusia 4 bulan ke atas baru boleh diberi makanan tambahan untuk melatih reflek mengunyah dan menelan. Namun makanan tambahannya pun harus dalam bentuk lumat. “Bubur instan yang banyak dijual di pasaran bisa diberikan pada bayi,” kata Dadang, Tapi jangan lupa, lo, Bu-Pak, bayi masih tetap membutuhkan banyak cairan. Jadi, sekalipun sudah diberi makanan tambahan, bayi tetap harus diberi cairan yang banyak.

“Kebutuhan bayi akan air per kg berat badannya lebih banyak ketimbang orang dewasa,” terang Dadang. Bila dibandingkan antara susu formula dengan makanan tambahan, misalnya, bubur susu, tentu susu formula mengandung lebih banyak air. Jadi, bila bayi diberikan bubur susu, cairan yang masuk ke tubuhnya akan berkurang. Jika Ibu sampai tak memperhatikan hal ini, bisa-bisa bayi akan mengalami kekurangan cairan; karena sering terjadi, setelah diberikan bubur susu, minuman yang diberikan tak banyak.

BERAGAM DAN BERVARIASI

Menurut Dadang, bayi boleh saja diberi bubur instan setiap hari. Toh, kandungannya tak berbeda jauh dengan susu formula. “Produk ini mengandung energi, protein, dan lemak, bahkan suplemen yang tinggi,” tuturnya. Jadi, meskipun bubur instan bukan makanan alami, namun tak berdampak buruk pada kesehatan bayi. Paling si bayi hanya merasa bosan karena setiap hari cuma diberi makanan yang itu-itu saja (bubur instan).

Nah, untuk mengatasi rasa bosan, Dadang menyarankan agar Ibu-Bapak memberikan makanan yang beragam dan bervariasi. Dengan kata lain, makanannya jangan yang itu-itu saja, tapi diganti-ganti. Misalnya, hari ini diberi bubur instan, maka esoknya berilah biskuit bayi yang dilumatkan dengan air. Dadang mengingatkan, kondisi bayi pada usia hingga satu tahun seperti CPU komputer.

“Jadi, bayi seperti diinstal. Misalnya, bayi diberi bubur instan. Rasa bubur instan itu, kan, akan terasa pada lidah bayi. Nah, pada lidah, ada unsur saraf yang akan melaporkan ke otak. Dengan demikian, bila bayi melihat makanan serupa, ia sudah tahu rasanya. Ini akan disimpan dalam memori otaknya,” tuturnya.

Begitu pula jika bayi diberi makanan lain, akan juga disimpan dalam memori otaknya. Karena itulah, tukas Dadang, semakin beragam makanan yang diberikan kepada bayi akan semakin baik, sehingga di otaknya akan banyak menyimpan memori. Dengan begitu, bila bayi diberi makanan yang berbeda, dia akan cepat menerima.

“Tapi kalau hanya diberi makanan yang itu-itu saja, memorinya pun hanya itu saja. Akibatnya, ketika bayi sudah agak besar dan diberi makanan yang berbeda, ia akan merasa asing karena di CPU-nya atau memorinya tak ada makanan tersebut.”

BUAH-BUAHAN

Selanjutnya, agar bayi memiliki kebiasaan makan yang baik, Dadang menyarankan agar ibu membuat jadwal makan bayi. Pada umumnya jadwal pemberian makan dibagi 2, yaitu jadwal pemberian makanan utama dan jadwal makanan selingan. “Biasanya makanan selingan berupa buah-buahan yang sudah bisa diperkenalkan pada bayi sejak usia 3 bulan.” Adapun buah yang disarankan ialah yang berserat sedikit seperti pepaya dan pisang.

“Kedua jenis buah ini bisa dimakan langsung oleh bayi karena lunak,” kata Dadang. Namun untuk buah lainnya, seperti jeruk, melon, dan tomat biasanya harus dibikin jus dulu. Sementara buah yang dilarang untuk bayi adalah yang memiliki sifat merangsang seperti durian dan nangka. Buah-buahan ini dapat meningkatkan asam lambung sehingga tak baik bagi bayi.

SAYURAN DAN IKAN

Mulai usia 7 hingga 12 bulan, bayi sudah harus diberikan makanan lunak. Misalnya, bubur ayam beserta lauk-pauk seperti sayuran. “Berbeda dengan buah-buahan yang bisa diberikan pada usia 3 bulan, maka sayuran harus ditunda hingga usia 5 atau 6 bulan, karena sayuran mengandung zat nitrat yang dapat mengganggu penyerapan mineral dari makanan lain pada bayi,” terang Dadang.

Untuk perkenalan, Dadang menyarankan agar bayi diberi sayuran yang tak memiliki serat tinggi seperti wortel. Setelah itu, segala jenis sayuran boleh diberikan, namun tetap harus beragam dan bervariasi. Ikan juga sudah boleh diberikan. “Pada umumnya, semua ikan baik karena mengandung protein yang tinggi,” ujar Dadang.

Hanya masalahnya, ikan memiliki duri sehingga cara penyajiannya harus hati-hati. “Ikan laut dalam memiliki kelebihan ketimbang ikan lainnya karena mengandung asam lemak esensial.” Contohnya, tuna, cengkalang, dan sarden.

AYAM, TELUR, DAN HATI

Untuk ayam, Dadang menganjurkan agar bayi sebaiknya diberi ayam kampung, bukan ayam negeri. Kendati dari sudut gizinya sama saja, namun makanan ayam negeri dan kampung berbeda.

“Makanan ayam kampung masih alamiah, sedangkan makanan ayam negeri sudah diberi suplemen dan bermacam-macam hormon. Nah, hormon-hormon tersebut akan disimpan dan terakumulasi atau menumpuk di dalam tubuhnya,” terangnya. Jadi, bila bayi diberikan ayam negeri, secara tak langsung pakan yang disuntikkan pada ayam negeri akan termakan juga oleh bayi. “Bayi seperti mengkonsumsi makanan yang mengandung zat aditif secara langsung saja,” lanjut Dadang.

Adapun yang dimaksud zat aditif ialah zat tambahan pada makanan yang membuat makanan menjadi lebih enak, beraroma lebih harum atau yang membuat makanan lebih tahan lama. Jikapun Bapak dan Ibu ingin si kecil diberikan ayam negeri, menurut Dadang, boleh saja. “Tapi jangan terlalu sering, ya,” pesannya. Yang jelas, kalau mau aman, sebaiknya, sih, berikan ayam kampung saja. Sedangkan telur ayam, setelah bayi berusia 6 bulan dapat diberikan kuning telur karena kuning telur mengandung protein yang tinggi.

Namun frekuensi pemberiannya tak perlu setiap hari, lebih baik seminggu sekali. Pasalnya, kuning telur mengandung kolesterol yang tinggi. “Kalau terlalu sering diberikan pada bayi, dikhawatirkan setelah dewasa nanti tingkat kolesterolnya akan tinggi,” tutur Dadang. Sedangkan putih telur, pada prinsipnya boleh diberikan. Namun sebelumnya, Bapak dan Ibu perlu tahu dulu, apakah si kecil memiliki riwayat alergi. Soalnya, putih telur dapat memicu reaksi alerginya.

“Putih telur mengandung suatu jenis protein yang tak dapat berubah menjadi asam amino sehingga dapat terserap dalam darah. Inilah yang dapat memicu reaksi alergi,” terang Dadang. Tak demikian halnya bila bayi normal mendapat ASI eksklusif hingga usia 4 bulan, pemberian putih telur pada usia 5 bulan ke atas tak jadi masalah. Soalnya, si bayi telah memperoleh zat anti bodi dari ASI. Namun demikian, frekuensi pemberiannya hendaknya tak terlalu sering, cukup seminggu sekali. Akan halnya hati ayam, menurut Dadang, tak berbeda dengan kuning telur.

Hati ayam merupakan sumber protein yang tinggi namun memiliki kolestrol yang tinggi. “Bayi tentu saja memerlukan kolesterol namun tak perlu banyak sehingga frekuensi pemberiannya cukup seminggu sekali saja.” Memang, aku Dadang, kebanyakan ibu biasanya hanya mencampur nasi tim dengan hati ayam atau telur. Padahal, nasi tim itu enggak apa-apa, lo, kalau dicampur dengan ayam, daging giling, ataupun ikan. “Bahkan, kalau bayi mau diberi kaki ayam juga boleh, karena kaki ayam juga mengandung protein seperti halnya daging ayam.” Tapi jangan lupa, lo, Bu, agar menunya setiap hari berganti-ganti, beragam, dan bervariasi.

MAKANAN MANIS

Bagaimana dengan makanan manis? Menurut Dadang, sebaiknya bayi tak mengkonsumsi makanan manis. Selain tak baik untuk pertumbuhan gigi, “makanan manis seperti cokelat, es krim, dan kue-kue kecil, juga memiliki gizi yang kurang seimbang.” Cokelat, misalnya, yang tinggi adalah kadar lemak dan gulanya, sedangkan proteinnya kurang.

“Begitu juga es krim, kadar lemak dan gulanya sangat tinggi.” Jadi, Bu-Pak, sebaiknya si kecil jangan dulu diperkenalkan pada makanan yang manis-manis. Apalagi, sampai usia setahun, memori akan makanan terus menempel padanya. Bisa-bisa nantinya ia hanya suka pada makanan yang manis-manis saja. Lain halnya dengan madu.

“Madu merupakan sumber karbohidrat yang sederhana bagi bayi karena mudah diserap dan dicerna,” terang Dadang. Seperti diketahui, karbohidrat terdiri dari dua jenis; yang kompleks seperti nasi dan yang sederhana seperti madu. Mengenai manfaat madu yang katanya bisa menurunkan panas saat demam, menurut Dadang, dalam penelitian di dunia Barat belum pernah dibahas. “Tapi pada kenyataannya memang banyak orang yang mengakui hal itu.”

BUMBU DAPUR

Untuk bumbu dapur seperti garam, menurut Dadang, boleh diberikan. “Bayi juga membutuhkan garam, lo, karena garam mengandung natrium yang berfungsi menjaga keseimbangan cairan intra sel dan ekstra sel di tubuh bayi. Dengan demikian, bila bayi kekurangan garam, ia bisa menjadi lemah dan lesu,” terangnya.

Hanya saja, lanjut Dadang, kebutuhan bayi akan garam masih sedikit. Soalnya, ginjal bayi belum bisa menangani garam dalam jumlah cukup besar. Selain itu, bila bayi sudah diperkenalkan garam sejak dini, bisa-bisa setelah dewasa ia dapat menjurus pada tekanan darah tinggi. Bumbu dapur lain yang bersifat merangsang seperti lada dan bawang-bawangan juga sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan asam lambung bayi.

Jadi kalau bayi sudah diperkenalkan pada bumbu-bumbu tersebut, bisa-bisa setelah besar nanti ia akan menjadi penderita maag. “Terlebih lagi vetsin,” tukas Dadang seraya melanjutkan, “untuk orang dewasa saja vetsin tak baik, apalagi untuk bayi.” Soalnya, vetsin bisa mengakibatkan hipertensi. Nah, Bu-Pak, sudah lebih paham, kan?

SI KECIL BOLEH, KOK, MAKAN KEJU

Tapi tunggu sampai si kecil berusia 7 bulan, ya, Bu-Pak. Selain itu, pemberiannya juga jangan terlalu sering. Soalnya, keju mengandung lemak sangat tinggi. Nanti si kecil bisa merasa mual. Alangkah baiknya bila dipilih keju yang kadar lemaknya tak terlalu tinggi

MAKANAN UNTUK BAYI YANG SEDANG SAKIT

Pada bayi yang jatuh sakit, terang Dadang , ada semacam perubahan metabolisme sehingga bayi membutuhkan zat gizi yang lebih banyak lagi ketimbang waktu sehat. Pada bayi yang panas, misalnya, perbedaan suhu yang hanya satu derajat saja bisa meningkatkan energi yang berbeda. “Misalnya, suhu bayi normal adalah 36 dan suhu bayi yang tengah sakit adalah 37 derajat, nah, kebutuhan energinya sudah berbeda 13 persen,” tuturnya.

Yang jelas, pada bayi sakit, makanan yang diberikan haruslah yang mudah dicerna dan diserap. Berarti bentuknya kecil dan secara fisik harus cair. “Juga, makanannya jangan yang komplek, yaitu yang banyak seratnya, karena membuat usus bekerja keras.” Kemudian, porsinya kecil saja. Tapi karena bayi kebutuhannya meningkat, maka frekuensi pemberian makannya harus lebih sering. Contoh makanan untuk bayi sakit adalah sup ayam, yang tentunya sudah dilumatkan dulu sebelum diberikan pada si bayi.

sumber Rosa – Ibukitakartini.com

BEBERAPA MENU UNTUK 1 TAHUN
Mie ayamBahan :
Mie telor basah cap AA – rebus sampai empuk
Ayam kampung cincang
Kaki ayam kampung – rebus jadi kaldu untuk kuah
Minyak wijen
Kecap manis
kecap ikan
Bawang putih – haluskan
Lada, garamCara :
Tumis bawang putih sampai wangi, masukkan ayam cincang, masak sampai matang dan ayam tidak menggumpal. Bumbui kecap manis, kecap ikan, minyak wijen, lada, garam.
Tumis bawang putih, masukkan kedalam kaldu kaki ayam. Bumbui lada, garam, minyak wijen, kecap ikan.
Mie telor selesai direbus ditiriskan, masukkan ke dalam mangkok yang sudah diberi kecap ikan dan minyak wijen. Aduk rata.Semur bola ati ayamBahan
Ayam kampung cincang
Ati ayam kampung – cincang halus
Bawang putih – haluskan
Maizena
Kecap manis
Lada, garam, pala

Cara :
Campur ayam kampung, ati ayam dan sedikit maizena.
Bumbui lada & garam.
Bentuk bola-bola dengan 2 buah sendok.
Tumis bawang putih halus sampai harum, tambahkan air.
Masukkan bola-bola ati ayam ke dalam tumisan bawang putih tersebut.
Bumbui dengan kecap manis, lada, garam, pala.
Masak sampai matang.

Kwetiau siram daging

Bahan :
Kwetiau – rebus sampai empuk
Daging cincang
Baby caysim – potong2, kukus sebentar
Wortel – potong bulat, kukus sampai empuk
Maizena/ sagu– larutkan dengan air dingin
Bawang putih – haluskan
Jahe – haluskan
Saus tiram
Minyak wijen
Angciu
Lada – garam
Daun bawang kecil – iris halus

Cara :
Tumis bawang putih & jahe halus, masukkan daging cincang, aduk rata, masak sampai matang.
Kecilkan api, masukkan wortel & baby caysim kukus.
Tambahkan air sedikit, saus tiram, minyak wijen, angciu, lada, garam.
Tuangi larutan maizena untuk mengentalkan.
Masak sampai mendidih. Tuang di atas kwetiau rebus.

Schotel mie

Bahan
Mie telor kering – rebus sampai empuk
Wortel – potong kecil2, kukus
Buncis – potong kecil2, kukus
Daging cincang
Bawang putih – haluskan
Santan encer sedikit
Lada, garam

Cara :
Tumis bawang putih sampai harum, masukkan daging cincang. Masak sampai matang.
Masukkan wortel & buncis kukus. Aduk rata
Tambahkan santan.
Bumbui lada & garam.
Masukkan ke dalam pinggan tahan panas.
Panggang sebentar sampai agak kering.

Ifumie

Bahan :
Mie khusus untuk ifumie
Bakso ikan – iris halus
Udang – potong kecil2
Cumi – potong kecil2
Ayam kampung cincang
Wortel – iris menyerong
Baby caysim – potong2
Daun bawang kecil – potong 1 cm
Bawang putih – keprek
Telur – kocok lepas
Minyak wijen
Saus tiram
Maizena – larutkan dengan sedikit air dingin
Angciu
Lada
Kecap ikan

Cara :

Bumbui udang dan cumi dengan lada & garam
Beri sedikit maizena dan minyak wijen.
Tumis bawang putih sampai harum
Masukkan ayam cincang, udang, cumi dan bakso ikan. Masak sampai matang.
Masukkan wortel, masak hingga wortel matang.
Masukkan caysim & daun bawang
Tambahkan air sedikit.
Beri saus tiram, minyak wijen, angciu, lada, kecap ikan.
Masukkan kocokan telur.
Kentalkan dengan larutan maizena, masak hingga matang.
Angkat dari api dan tuang di atas mie.
Sosis ikan

Bahan :

Fillet ikan kakap – haluskan
Wortel – kupas, buang tengahnya, potong korek api
Buncis
Santan
Bawang putih – haluskan
Lada, garam
Telur – kocok, buat dadar tipis

Cara :

Campur fillet kakap halus dengan bawang putih halus dan santan. Bumbui dengan lada & garam.
Oleskan adonan ikan pada telur dadar.
Susun wortel dan buncis di tengah telus dan gulung menjadi sosis.
Kukus hingga matang.
Sup tahu ikan

Bahan
Tahu jepang – hancurkan dgn garpu
Fillet ikan kakap – kukus dgn jahe, daun bwg, angciu
Kaki ayam kampung – rebus jadi kaldu
Bawang putih – haluskan, tumis dengan minyak sedikit
Jahe – potong, tumis bersama bawang putih
Daun bawang kecil – iris halus
Telur – kocok lepas
Kecap ikan
Minyak wijen
Angciu
Saus tiram
Maizena / sagu – campur air dingin
Lada,garam

Cara :

Hancurkan ikan kukus dengan garpu.
Panaskan kaldu, masukkan ikan dan tahu.
Tambahkan tumisan bawang putih halus.
Bumbui dengan kecap ikan, minyak wijen dan saus tiram.
Tuangi telur sedikit demi sedikit sambil diaduk.
Kentalkan dengan maizena / sagu.
Terakhir masukkan irisan daun bawang kecil
Udang gulung

Bahan :
Udang cincang
Wortel – potong korek api
Buncis – potong 5 cm
Telur – kocok lepas, tambah air  sedikit, buat dadar tipis
Bawang putih – haluskan
Lada, garam

Cara :

Campur udang cincang dengan bawang putih halus.
Bumbui lada & garam.
Oleskan adonan udang di atas telur dadar.
Beri potongan wortel & buncis.
Gulung dan ikat supaya tidak lepas.
Kukus hingga matang.
Potong-potong.
Bisa langsung dimakan atau digoreng dahulu.

Bunda Aziza (http://www.parenting.co.id/)

ANEKA SUP UTK BAYI UMUR 8-12 bulan
1 TH KEATAS TINGGAL KASIH SEDIKIT GARAM DAN MERICA BUBUK(sedep deh)

Sop jagung & tofu jepang

Bahan :
Jagung manis, Parut kasar
Daging giling
Tofu jepang potong kotak2 kecil
Wortel, iris kotak kecil atau parut kasar
Bayam, iris kecil
Daun seledri dan daun bawang
margarin? butter utk menggoreng
Bawang bombay cincang halus
Minyak untuk menumis
Air Kaldu(buatan sendiri)

Cara membuat :
Masukkan Daging giling ke dalam kaldu, rebus sampai lunak
Tambahkan wortel rebus sampai empuk, kemudian masukkan Jagung dan Tofu
tambahkan daun seledri dan daun bawang.
Panaskan margarin/unsalted butter, tumis bawang bombay sampai layu dan harum, masukkan ke dalam sop.
Pisahkan sop yang mau dimakan,panaskan dan tambahkan bayam.Rebus sampai mendidih dan angkat

NOTE : Ingat bayam jangan dipanaskan berulang..satu kali masak langsung dimakan,sisanya langsung dibuang.

Sop ikan salmon

Bahan :

Salmon fillet iris kecil, beri jeruk nipis dan jahe sedikit.diamkan sebentar.
Tahu jepang potong kotak kecil
Brokoli ambil kuntumnya, potong kecil
Daun seledri,ambil daunnya iris halus
Bawang Bombay,cincang halus
Air Kaldu buatan sendiri
Garam dan gula( sedikit aja )
Merica ( 1thn keatas )

Cara Membuat :
Masukkan Salmon dan brokoli ke dalam air kaldu,rebus sampai empuk. Tambahkan Tahu jepang dan daun seledri.
Tumis bawang bombay sampai layu dan harum, masukkan ke dalam sop
Variasi sop ikan : Dapat juga menggunakan Ikan Kakap merah fillet atau ikan tuna. ______________

Sop Salmon Labu Kuning

Bahan :
Daging ikan salmon, potong kecil2
Labu kuning, parut halus.
Kacang polong ( atau brokoli, kembang kol )
1 butir kuning telur ayam kampung ( 1thn keatas )
Bawang Bombay sedikit, cincang halus
Mentega 1sdm untuk menumis
Garam dan gula sedikit
Merica ( 1thn keatas )
Air Kaldu

Cara Membuat :

Didihkan air kaldu, Masukkan labu kuning dan ikan salmon, rebus sampai matang
Masukkan kacang polong / brokoli / kembang kol
Tumis bawang bombay dengan mentega hingga layu dan harum, masukan ke dalam sop
Masukkan kuning telur sedikit demi sedikit sambil terus diaduk
Bubuhi garam,gula dan lada.
Siap disajikan

Note : ikan dapat diganti dengan daging giling atau ayam giling.

__________________

Sop Makaroni Ayam

Bahan :

Makaroni
Daging ayam giling
Wortel, iris kotak kecil
Tomat, Iris Halus buang biji
Keju Parut
Garam, gula sedikit
Merica, pala sedikit ( 1thn keatas )
Daun bawang, iris halus
Bawang Bombay, cincang halus
Air Kaldu

Cara Membuat :
Rebus makaroni bersama air kaldu sampai makaroni menjadi lunak, masukkan daging masak sampai empuk.
Masukkan wortel dan tomat, Beri keju parut, garam,gula,merica dan bubuk pala. kecilkan api masukkan irisan daun bawang.
Tumis bawang bombay sampai layu dan harum. Masukkan ke dalam sop.

Catatan : Bisa juga ditambahkan susu kurang lebih 30 ml.

Untuk Variasi atau untuk anak yang alergi dengan tomat dapat diganti dengan brokoli atau buncis.

Sop Kacang Merah

Bahan :
Kacang merah segar
Daging giling
Jagung manis, parut kasar
Wortel, potong kotak kecil
Tahu / Tofu jepang
Kentang, potong kotak kecil
Daun seledri sedikit, iris halus
Garam, gula sedikit
Air Putih
Air kaldu buatan sendiri

Cara membuat :

Rebus Kacang merah dengan Air biasa sampai lunak, angkat tiriskan. Blender halus.
Rebus daging giling dengan menggunakan air kaldu sampai empuk. Masukkan wortel dan kentang, masak sampai empuk, tambahkan tahu dan kacang merah yang sudah diblender dan jagung.Masak sebentar beri garam dan gula. kecilkan api tambahkan daun seledri. Angkat dan sajikan.

___

SUP BAYAM ISI DAGING

Bahan :
1 sdt margarin
1 sdt tepung terigu
50 gr bayam, rebus, blender dengan 10 cc kaldu buatan sendiri
50 gr daging sapi, rebus, potong dadu kecil
10 gr keju parut
sedikit garam
sedikit pala bubuk(diatas 1th)

Cara membuat :
1. Panaskan margarin dalam wajan hingga cair, beri tepung terigu,
aduk-aduk sambil dituangi cairan bayam sedikit demi sedikit.
2. Masukan daging, masak hingga daging matang. Beri parutan keju, garam dan pala, aduk rata, angkat.
3. Tempatkan dalam wadah, berikan pada bayi selagi hangat. ___

Sup Ragout Isi Sayuran

Bahan :
1 sdt margarin
1 sdt tepung terigu
100 cc kaldu
50 cc susu(ASI atau sufor)
50 gr wortel Rebus, iris dadu kecil
25 gr daging ayam
10 gr keju parut

Cara Membuat :
1. Cairkan margarin dalam wajan, masukan tepung terigu, aduk.
2. Sambil terus diaduk tuangi kaldu sedikit demi sedikit. Masukan susu.
3. Masukan wortel, daging ayam dan keju parut. Bubuhi garam. Aduk rata. Angkat.
4. Tempatkan dalam wadah, berikan pada bayi selagi hangat.

Sop Tahu Tempe

Bahan :
Dada ayam kampung,potong halus
Tempe, Potong kotak kecil
Tahu, Potong kotak kecil
Buncis, iris tipis
Tomat 1bh, Rebus buang biji.Parut halus

Wortel, potong kotak kecil
Bayam merah, iris halus
Air Kaldu
Garam,gula sedikit
Merica sedikit ( 1thn keatas )
Bawang bombay cincang halus

Cara Membuat :

Rebus Ayam,Wortel dan buncis dalam air kaldu sampai empuk, Tambahkan Tahu dan tempe, masukkan Tomat parut, Aduk.
Beri garam,gula dan merica.
Tumis bawang bombay sampai layu dan harum,tambahkan kedalam sop
Pisahkan Sop yang akan dimakan, panaskan tambahkan bayam. Tunggu airnya mendidih.Angkat dan sajikan.

Catatan : Ingat bayam hanya untuk sekali makan, bayam yg sudah matang tdk boleh dipanaskan lagi.

sumber ,berbagai majalah anak ,seperti AyahBunda,share dari milis lain juga seperti forum Annakku dan parent Guide. Dipublikasi ulang oleh kasihdandamainyaislam melalui http://www.infobunda.com/